Mengusung konsep air minum kesehatan membuat Cheers Alkaline Powered konsisten mendukung gerakan hidup sehat dengan campaign #BeraniBerkeringat. Perhelatan Bromo Marathon 1 Oktober 2017 lalu menjadi salah satu ajang pembuktian konsistensi Cheers tersebut. Bagaimana tidak, tahun ini adalah tahun kelima Cheers dipercaya sebagai Official Healthy Water Bromo Marathon sejak perhelatan pertamanya 2013 lalu.  Tidak hanya menjadi Official Healthy Water. Tahun ini, 15 Cheers Runners kembali ikut berpartisipasi. Cheers runners adalah kelompok lari yang terdiri dari karyawan Mikatasa Group (PT Atlantic Biruraya dan Mikatasa Agung) yang aktif mengikuti ajang lari. Hal ini menjadi pencapaian tersendiri untuk Cheers. Dimana karyawan atau SDM di dalamnya ikut mendukung gerakan #BeraniBerkeringat dengan aksi nyata.   Bersama 1800-an runners lainnya baik dari dalam maupun luar negeri, Cheers Runners berhasil menyelesaikan tantangan sesuai kelas yang mereka ambil. Seperti tahun sebelumnya, Bromo Marathon menyediakan tiga kelas yakni 10 kilometer, 21 kilometer (half marathon), dan 42 kilometer (full marathon). Panitia acara, Dedy Kurniawan memaparkan setiap kelas atau ketegori punya karateristik tersendiri. Kategori 10 KM memang untuk pemula. Elevasinya 1.500 sampai 1.700 Mdpl. Sementara kategori 21 KM lebih menonjolkan wisata olahraga. Rutenya lebih banyak spot untuk selfie dan berfoto. Peserta bisa langsung menikmati keindahan Gunung Bromo. Kategori ini diikuti banyak pelari dari mancanegara. "Kalau kelas 42 KM khusus pelari profesional dengan elevasi rute antara 1.300 Mdpl hingga 2.500 Mdpl. Cut time-nya 8 jam sehingga pelari harus fokus menyelesaikan track," papar Dedy.   Selain rute yang tentunya berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini Bromo Marathon juga mengambil START/FINISH yang berbeda. Jika sebelumnya di Lapangan Kecamatan Tosari, tahun ini Start/Finish ada di Pelataran Bromo, Tosari. Erditya Wirasta (Ig:@dtwirasta), salah satu peserta yang turun di kategori 21 K (half marathon) mengatakan banyak yang berbeda dalam race kali ini. Salah satu yang paling terasa hilang adalah spirit kerakyatan Bromo Marathon seperti tahun lalu. “Tahun lalu selepas race, runners dijamu makanan gratis dari warga sekitar. Sekarang semua disupport sama Plataran Teras Bromo. Ya, secara tampilan Bromo Marathon tahun ini internasional banget,’’ ujarnya. Anggota Cheers Runner dan KantoRun ini menambahkan Bromo Marathon adalah maraton race dengan view terindah di Indonesia. Meski track dikombinasi dengan tanjakan yang sering mematahkan hati para runners, ditambah kadar oksigen yang tipis dan udara yang dingin, tapi bonus pemandangan yang menakjubkan bikin lupa kalau capek. “Bikin galau juga sih antara ngejar waktu atau ngejar PB (Poto Banyak),â€pungkasnya.